Jelang Idul Fitri 1444 H, Dandim 1310 Bitung Salurkan Zakat Fitrah Buat Masyarakat Kurang Mampu

BITUNG - Dandim 1310 Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi M.Han bersama Istri Distribusi dan salurkan Zakat Fitrah 1444 H untuk Masyarakat, bertempat Aula Makodim 1310 Bitung Kelurahan Madidir Unet Kecamatan Madidir, kota Bitung, kamis (20/04/2023)

Zakat fitrah yang  dikumpulkan merupaka dari seluruh anggota Kodim 1310/Bitung  disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu di sekitar wilayah Makodim.

Baca juga: Dampingi Penyaluran BLT, Babinsa Ajak PUS Ikut Akseptor

Dandim mengatakan, hikmah di bulan suci Ramadhan ini kita bisa melaksanakan puasa dengan baik dan amanah, dan lebih memperhatikan ikatan tali silaturahmi kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dirinya pun berharap, melalui kegiatan penerimaan dan pemberian Zakat Fitrah ini, bisa menjadi salah satu momen yang sangat baik untuk kita semua dan bisa lebih memupuk ikatan tali persaudaraan kita, dan selalu mendapatkan Ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, " harap Dandim.

Baca juga: Cegah Bahaya, Babinsa dan Warga Bersihkan Ranting Pohon

Bahwa Kewajiban bagi umat Islam pada akhir bulan Ramadhan kata Dandim adalah membayar zakat fitrah. Zakat fitrah penting dilakukan karena menjadi penyempurna ibadah di bulan suci Ramadhan

"Zakat fitrah bagi umat Islam hukumnya wajib dikeluarkan, bagi laki-laki, perempuan, besar, kecil, merdeka atau budak pada awal bulan Ramadhan sampai menjelang sholat Idul Fitri, " tukasnya

Baca juga: Terima Perwakilan Kerajaan dan Kesultanan, Rachmat Gobel: MAKN Dapat Berperan Perkuat Produk Ekraf

Adapun bentuk Zakat Fitrah yang disalurkan berupa Beras, Mi Instan, Kue dan Minuman untuk buka puasa.

Hadir dalam kegiatan, Kasdim 1310/Bitung Mayor Chb. Mustafa Umboh, Plh Danramil 1310-06/Amd Lettu Inf Adri Malinti, Plh. Danramil 1310-04/Dmb Letda Inf Marthen Tangkere, Plh. Danramil 1310-03/Lkp Peltu Alexander Budiman, Kapok Tuud Kodim 1310/Btg Serma Abdul Rohim, Masyarakat penerima Zakat kurang lebih 50 orang. (Ah)

Baca juga: Kembali ke Jerman Setelah Kecewa Hidup di Indonesia